Gambar 1. Monitor CRT/tabung |
Bagi kita yang punya stock FBT monitor baik baru atau bekas sayang sekali bila tidak digunakan karena monitor CRT alias tabung sudah jarang dipakai lagi. Bagi yang suka rakit tv murah meriah tentunya tidak asing lagi dengan monitor crt bekas karena harganya yang murah, dalam kondisi mati/cacat biasanya yang analog dihargai 30 ribu dan yang digital dihargai 50 ribu. Beberapa komponen masih bisa dimanfaatkan kalau kondisinya masih bagus untuk onderdil tv atau peralatan elektronik lainnya antara lain tabung/yoke, FBT, Tr Horisontal, Tr / FET regulator, power suplai, ic vertikal, elco dan lain-lain.
Gambar 2. FBT |
Kali ini kita bahas pemanfaatn FBT ex-monitor. Perhatikan jalur masing-masing pin jangan lupa dicatat, lihat gambar 2, biasanya
1. pin 1 adalah collector,
2. pin 2 adalah B+ 50 atau 80 atau 100 volt,
3. pin 3 adalah B+ 110 atau 130 volt
Pin lainnya mungkin 180 volt, heater, abl dan ground. Pin 3 akan bekerja kalo ada input dari komputer atau lainnya.
Untuk pin heater kadang tidak tersedia karena heater monitor tegangannya (6 volt) diambil dari power suplai. Biasanya FBT ini bisa digunakan untuk tv yang hanya butuh pin collector, B+ 110 volt, heater/afc, dan abl seperti BSC25-T1010A atau sejenisnya.
Gambar 3. Test Kapasitor Internal |
Gambar 4. Kapasitor Internal |
Langkah berikutnya test kapasitor internal dan lilitan dalamnya kalau kita punya alatnya, kalau tidak punya alatnya langsung pasang saja, sesuaikan pin FBT yang diperlukan mesin TV dengan memotong jalur asli pcb-nya kemudian jumper pakai kabel yang bagus. menurut pengalaman kami B+ pada pin 2 atau pin 3 hasilnya sama saja. Bila sudah terpasang semua jangan langsung pakai tabung tv untuk mencobanya alias coba tanpa tabung karena bila tegangan HV terlalu tinggi tabung bisa jebol dan jangan lupa pakai lampu bolamp 100 watt untuk pengaman Tr Horisontal letakkan saja antara B+ dan pin 2. Taruh abu rokok pada cup CRT bagi yang tidak merokok pakai bedak/tepung atau debu kapur tulis (abu rokok ada manfaatnya ya... hehehehe)
Bila FBT normal lampu akan menyala redup dan abu/debu pada cup CRT akan tertiup, bila FBT konslet lampu akan menyala terang sekali dan abu tidak tertiup. Bila normal lepaskan lampu bolamp dan hubungkan B+ langsung ke pin FBT, nyalakan lagi dan test semua tegangan output. Namun bila pada cup CRT nyala biru terlalu besar ganti kapasitor kopel collector ke ground dengan ukuran yang lebih besar ukurannya, akibatnya semprotan FBT akan mengecil tetapi tegangan output lainnya juga akan mengecil.
Bila heater tidak ada, buat lilitan ke core iron (inti besi) FBT dengan kabel terbungkus atau kawat email sebanyak 3 kali putaran dulu dan hubungkan ujung ke groung dan ke R heater di pcb tv. Saatnya mencoba di tabung tv, pastikan socket yoke terpasang, cek tegangan heater di pcb socket CRT (pcb belakang tabung) biasanya 4,5 volt AC, bila kurang tambahi lilitan 1 kali putaran lagi (4 putaran), ukur lagi tegangannya 4,5 - 5 volt AC, bila lebih 6 volt ac tabung akan cepat rusak. Kemudian perhatikan OSD TV (angka canel atau tampilan menu) bila goyang atau tercabik berarti tegangan kurang besar, biasanya menyatu dengan heater atau pakai lilitan sendiri, tegangan ini dari FBT masuk ke IC program jalur H-Sync atau FBP.
Cukup sekian dulu, bila kurang jelas bisa ditanyakan di coment.
CATATAN:
1. Jangan mencoba kalau merasa diri kurang mampu.
2. RIBET DAN BERESIKO.....!
3. Sekarang gak jamannya tv CRT,, hehehehehe
0 comments:
Post a Comment
MAAF BILA KOMENTAR/CHAT WA TIDAK SEGERA DIBALAS KARENA TERBATASNYA WAKTU KAMI